Rabu, 28 Februari 2018

Efektivitas Kegiatan Membaca di Kalangan Pelajar.


1. Latar Belakang.

Di era globalisasi manusia akan mulai bersaing antar satu sama lain, yang terbaik lah yang akan berada di atas. akhir-akhir ini berdasar pengamatan saya kepada manusia di sekeliling saya, minta membaca sudah berkurang karena banyaknya gangguan dari hal-hal lebih menyenangkan lain nya. hal ini sangat disayangkan karena buku adalah jendela dunia, sehingga kita bisa tau dunia tanpa harus menapaki dunia. Di Indonesia masa depan sangat dipercayakan kepada pemuda nya, pada zaman perjuangan bangsa, pasca kemerdekaan dan reformasi seluruh pemuda giat mencari ilmu demi masa depan nya yang lebih baik, namun di tahun 2010 alur tersebut mulai berubah karena ada nya era globalisasi dimana informasi jadi sangat mudah didapatkan. sayang nya dengan kemudahan tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik. Media sosial memiliki banyak dampak positif dalam bidang pemasaran, penyebaran informasi dan lain lain. namun dampak negatif nya juga bukan main, kecanduan media sosial merupakan dampak negatif dari salah penyikapan terhadap globalisasi. Sepertinya kecanduan media sosial ini sudah menjadi 'terlanjur' dan sulit untuk dikembalikan seperti semula. karena hal itu lah buku walaupun sekarang ada yang nama nya "e-book" orang tetap lebih memilih untuk membaca hal lain. hal ini terbukti dari dengan apa yang terjadi di sekolah saya. Seharusnya 15 menit setelah bel pulang dihabiskan dengan membaca namun karena banyaknya gangguan hal itu tidak terlaksanakan padahal ini adalah program pemerintah, saya sendiri mengerti dimana sebenarnya kesalahan dari hal ini. sekolah mengharuskan membaca sesudah bel pulang saat anak sudah benar benar suntuk dan konsentrasi terpecah belah, seharus nya akan lebih baik apabila program ini dijalankan di pagi hari dan tidak mengundur waktu pulang.

kembali lagi ke penting nya membaca adalah karena segala ilmu dan informasi ada pada bacaan, novel romansa misal nya. Walaupun novel romansa sepertinya tidak memiliki ilmu khusus didalam nya namun pembaca akan mempelajari perasaan yang sebelumnya tidak pernah dirasakan nya dan memperdalam kesentif -an perasaan nya dan akan mulai menyadari eksistensi nya sebagai manusia. Pembaca juga akan mulai bertanya apakah ada keganjilan dalam novel tersebut, bagaimana bisa sang penulis menulis cerita setebal itu dan bagaiman perjungan penulis dalam menulis buku.Untuk mnjadi bangsa yang hebat kita benar-benar perlu membaca dan menjadi intelektual sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara akan berjalan dengan selaras tanpa konflik yang tidak bisa diselesaikan. Apabila masyarakat kurang membaca mereka akan jadi mudah di adu domba dan kita juga akan mengalami kesulitan karena persaingan akan menjadi lebih luas bukan hanya antar kota atau antar pulau namun antar negara dan antar benua. apabial kita kalah dalam persaingan kemanan negara bisa saja terancam dan bangsa bisa kembali di jajah secara tidak langsung. Karena itulah membaca dan menjadi yang terdepan sangat lah penting.

2. Saran.

Dengan program pemerintah yang mengaharuskan membaca minimal 15 menit seriap haris nya sebenarnya sudah merupakan jawaban, namun dengan kurangnya pengawasan sehingga hal tersebut jadi tidak efektif sehingga perlu hal lain untuk menjawab permasalahan ini. berikut ini beberapa hal yang saya fikir bisa menyelesaikan permasalahn ini :
  • Memberi penghargaan/reward  untuk buku yang telah selesai dibaca.
  • Menjadikan nya satu mata pelajaran sendiri yang terpisah dari pelajaran Bahasa Indonesia seperti di beberpa negara lain. mata pelajran ini hanya akan membahas tentang buku dan unsur intrinsik nya.
  • Membiasakan dari taman kanak-kanak dan sekolah dasar untuk membaca buku sehingga akan menjadi kebiasaan untuk nya nanti.
  • Memberi akses kemudahan untuk membaca seperti membangun satu perpustakaan di tiap kecamatan dengan koleksi buku yang banyak.
  • Untuk mendorong minat membaca promosikan dimana-mana dan dorong masyarakat untuk menulis buku nya sendiri.
  • Membuat dan mempromosikan atau menjadikan satu badan pemerintah sendiri untuk mendorong orang membaca. 
3. Kesimpulan.

Dengan membaca satu buku saja sudah membuat kita lebih pintar dan lebih maju dari beberapa manusia, jadi sebaiknya kebiasaan membaca benar benar harus dimiliki oleh setiap manusia yang ingin meiliki masa depan cerah, karena membaca bukan lah hal berat jadi sebaik nya dilakukan pada waktu luang agar waktu tidak terbuang sia-sia. Dan hanya dengan upaya kecil agar kita bisa terus membaca sudah membuat kita menjadi manusia yang lebih baik.


~TERIMAKASIH ~

VINI ELWIDA R.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar